Al-'Utsaimin

" Dan demikian (pula) di antara manusia, binatang-binatang melata dan binatang-binatang ternak ada yang bermacam-macam warnanya (dan jenisnya). Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama[1258]. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Pengampun." (Fathiir : 28)
[1258] Yang dimaksud dengan ulama dalam ayat ini ialah orang-orang yang mengetahui kebesaran dan kekuasaan Allah.

Ibnu abbas berkata “maksud dari ayat itu adalah ‘sesungguhnya orang orang-orang yang takut kepada-ku diantara makhluk-makhluk-Ku adalah yang mengerti tentang keperkasaan-Ku (Jabbarut) , kemuliaan-Ku (izzah) ,  dan kekuasaan-Ku (Sulthon).

Rabi’ bin Anas rahimahumullah berkata “barang siapa yang tidak takut kepada Allah,maka ia bkanlah orang yang berilmu”.

Al-Wahidiy berkata ,”Ayat diatas diturunkan berkenaan dengan orang yahudi dimadinah.Allah telah mengikat janji dengan mereka didalam taurat perihal Nabi Muhammad ,sifatnya,dan waktu diutusnya,serta merta mereka tidak boleh menyembunyikannya.”

Rasul shallallahu ‘alaihi wassalam bersabda :
“Barang siapa yang mempelajari suatu ilmu yang seharusnyailmu itu dipergunakan untuk mengharap wajah Allah,namun ia tidak mempelajarinya melainkan hanya untuk memperoleh harta didunia,maka ia tidak akan mencium bau surga “. (H.R Ahmad,Abu Dawud,ibnu abdil bar dalam Jami’ul ilmi dan dishahihkan Albani dalam As-Shahih)

Rasulullah juga bersabda :
“Barang siapa yang menuntut ilmu untuk mendebat orang bodoh,atau untuk membanggakan diri dihadapan ulama,atau untuk menarik perhatian manusia agar cenderung kepadanya,niscaya akhirnya baginya adalah neraka.dan dalam Riwaayat lain “Allah akan memasukkan kedalam neraka” (H.R. Ibnu Majjah dan Al-Baghdadi dalam kitab iqthada’ul ilm dan dishahihkan Albani dalam shahihnya).
Hilal bin ‘ala berkata “Menuntut ilmu itu sulit .Menjaganya lebih sulit.mengamalkannya lebih sulit dari menjaga.Selamat darinya lebih sulit daripada mengamalkannya.”