Yang Penting Hatinya
Di dalam hadits muttafaq alaih nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda:
ان الله لا ينظر الي صوركم واموالكم ولكن ينظر الي قلوبكم واعمالكم
"Sesungguhnya Allah tidak melihat kepada rupa dan harta kalian, tetapi melihat hati dan amalan kalian."
Hadits ini seringkali salah difahami oleh sebagian orang.
Sehingga tak jarang kita mendapati sebagian kaum muslimin berpenampilan acak-acakan dalam kesehariannya, bahkan saat mendatangi pengajian. Ketika di tanya, jawabannya "YANG PENTING HATINYA'
Namun marilah sejenak kita buka kembali buku catatan kita di pengajian dulu, mungkin saja kita pernah menulis sebuah hadits yang mengisahkan tatkala Rasulullah shallallahu alaihi wasallam menjelaskan soal takabbur (sombong) , tiba-tiba salah seorang sahabat memberi komentar,
“Wahai Rasulullah, sesungguhnya seorang lelaki senang kalau sandal dan bajunya bagus,.” Sahabat tadi seolah meminta tanggapan rasulullah.
Lalu rasulullah -shallallahu ‘alaihi wa sallam- menjawab,
انّ اللّه جميل يحبّ الجمال . الكبر : بطرالحقّ وغمط النّاس
“Sesungguhnya Allah Maha Indah serta menyukai keindahan. Al-Kibru (sombong) itu adalah menolak kebenaran dan meremehkan manusia.” (HR. Muslim)
Sebenarnya bila di kompromikan, kedua hadits diatas dengan fasih menjelaskan bahwa Islam tidak hanya memperhatikan keindahan batin semata, tapi islam juga memberi perhatian pada keindahan lahiriah yang membuat seorang muslim semakin bernilai. Bahkan pada kondisi tertentu penampilan lahiriah memberi peran penting dalam interaksi kita dengan orang lain, terutama bagi seorang da'i dalam memberi kesan yang baik pada objek dakwahnya. Penampilan lahiriah juga berperan sebagai penguat izzah dan wibawa seorang muslim dihadapan orang-orang kafir. Oleh karena itu, sebagai apapun kita, kita tidak boleh melalaikan persoalan ini. Terlebih lagi bagi para pemegang panji dakwah.
Meskipun Allah hanya akan melihat hati dan amal kita, bukan berati kita boleh menyepelekan keindahan lahiriyah. Karena dengan memadukan keduanya kita dapat menerjemahkan islam dalam performa yang luhur.
Ada satu gubahan syair yang sering kami dengarkan dari Prof. Anis Thohir -hafidzahullah-. Gubahan syair itu berbunyi:
جمال الوجه مع قبح النفوس # كقنديل على قبر مجوس
Wajah yang indah berpadu dengan perangai yang buruk, bagai pelita di atas kuburan (seorang) majusi.
Maksudnya tak bernilai sama sekali.
"Ya Allah sebagaimana Engkau telah memperindah fisikku, maka perindahlah perangaiku.."
0 comments:
Post a Comment
Komentar Anda Merupakan Masukan Yang Berarti